Minggu, 06 Maret 2016

Potential Transformer (PT)

1. Fungsi PT
*Memperkecil nilai tegangan pada sistem tenaga listrik menjadi nilai tegangan untuk sistem pengukuran
*Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap primer
*Standarisasi rating tegangan untuk peralatan sisi sekunder


2. Prinsip kerja PT




Keterangan :
a = Perbandingan transformasi N1 › N2
N1 = Jumlah belitan primer
N2 = Jumlah belitan sekunder
E1 = Tegangan Primer
E2 = Tegangan Sekunder


3. Klasifikasi PT
Klasifikasi PT dibedakan menurut kontruksi dan pemasangannya, yaitu :
pasangan dalam dan pasangan luar.

Klasifikasi menurut kontruksinya :
*PT Induktif (Inductive voltage transformer atau electromagnetic voltage transformer), yang terdiri dari belitan primer dan belitan sekunder, dan tegangan pada belitan primer akan menginduksikannya ke belitan sekunder melalui core.

*PT Capasitive (Capasitive Voltage Transformer/CVT), terdiri dari rangkaian kapasitor yang berfungsi sebagai pembagi tegangan tinggi dari trafo pada tegangan menengah yang menginduksikan tegangan ke belitan sekunder melalui media kapasitor.


4. Kesalahan PT
Kesalahan PT didefinisikan sebagai E = ( Kn Vs – Vp) / Vp x 100 % dimana : Kn = perbandingan nominal rasio
Ep = tegangan primer aktual
Es = tegangan sekunder aktual
Jika kesalahan positip maka tegangan sekunder lebih besar dari nilai tegangan nominalnya.
Jumlah lilitan yang lebih kecil pada pembebanan rendah dan negatip pada pembebanan besar.
Selain kesalahan rasio juga terdapat kesalahan akibat pergeseran fasa. Kesalahan ini bernilai positip jika tegangan sekunder mendahului tegangan primer.
Untuk pemakaian proteksi akurasi pengukuran tegangan menjadi penting selama kondisi gangguan.

Pada tabel dibawah ini diberikan batasan untuk akurasi PT.

Tabel Batasan kesalahan PT untuk pengukuran
dengan rating tegangan 0.8 s/d 1.2 kali dan rating beban 0.25 s/d 1 kali pada faktor daya 0.8


Tabel Batas kesalahan PT untuk pemakaian proteksi


1 komentar: